watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

DIBALIK KAIN HITAM

Julianto mencari-cari bukunya yang hilang
dengan kepanikan yang tinggi. Dia
mengobrak-abrik seluruh laci yang ada dalam
kamarnya. Dia berkeringat dingin. Dia sendiri
tidak bisa membayangkan apa jadinya nanti
seandainya buku porno itu jatuh ke tangan
ibunya. Dia sangat takut. Tiga tahun yang lalu
dia juga pernah tertangkap guru karena
membawa VCD porno ke sekolah tetapi,
untung baginya karena dia bisa
menyembunyikan masalah itu dari ibunya. Kali
ini dia sungguh tidak bisa lolos lagi.
"Ke mana buku itu, Julianto Hongaris?"
tanyanya kepada dirinya sendiri.

"Mengapa kau bisa begitu bodoh dalam
menyimpan barang-barang pribadimu?"
Julianto membolak-balikkan badannya
menerka-nerka kapan dia membaca buku itu
terakhir kali. Tetapi sia-sia saja dia mencari dan
memeras otaknya karena dia tidak ingat lagi di
mana dia meletakkan buku itu terakhir kalinya.

"Semoga saja buku itu tidak jatuh ke tangan
Ibu," Julianto berdoa dalam hati.
Julianto pun menyerah. Dia pun merebahkan
dirinya ke atas tempat tidur. Beberapa saat
kemudian, timbul niat dalam dirinya untuk
masturbasi. Perlahan-lahan dia mulai
menanggalkan pakaiannya. Tampaklah
badannya yang besar berotot dibalut oleh
singlet yang berwarna putih. Dia berjalan ke
depan cermin dan dia melihat sosok seseorang
yang kekar berotot yang berdiri dengan tegak
di sana. Entah kenapa dia harus melihat dirinya
yang telanjang dulu di depan cermin baru dia
bisa bermasturbasi dengan kenikmatan yang tinggi.

Setelah dia melepaskan celana panjang dan
celana dalamnya yang berwarna coklat hitam,
dia memulai aksinya dengan dibantu oleh
sebotol minyak makan. Dia ingin mengambil
body lotion miliknya yang berada dalam
kamar mandi. Namun, gairahnya yang sudah
mencapai titik puncak di kepala tidak
memungkinkan dirinya untuk berjalan ke
kamar mandi walau hanya berjarak beberapa
senti. Terlintas di benaknya untuk
mempergunakan minyak makan yang ada di
piring bekas dia menikmati goreng pisang tadi.

"Aah..!!" perlahan-lahan tetapi pasti kenikmatan
mulai datang. Aliran listrik itu mulai menjalar ke
seluruh tubuhnya.
"Oh..!! Sshh.."
Julianto pun mempercepat gerakan tangannya
untuk mendapatkan kenikmatan yang betul-
betul diinginkannya. Akhirnya dia bisa
memperolehnya setelah dia melalui
perjuangan yang sangat panjang sekali.
Namun, sebelum dia memuntahkan
spermanya ke depan cermin dia menghentikan
dulu gerakannya dan menikmati puncak
kenikmatan yang menderanya tanpa
berejakulasi.

"Wah! Perasaan seperti ini sangat nikmat. Lebih
nikmat lagi apabila dibandingkan dengan
orgasme yang benar-benar dibarengi dengan
ejakulasi. Aku sudah latihan dengan sangat
tekun sehingga aku bisa menikmati orgasme
seperti ini," kata Julianto kepada dirinya sendiri.
"Aarghkk.." suara Julianto berubah menjadi
seperti suara lembu tatkala dia sudah benar-
benar tidak tahan dan menyemburkan air
maninya ke depan cermin.
Setelah kenikmatan itu berangsur-angsur
hilang, tubuhnya pun melemas kembali. Dia
cepat-cepat mengenakan celana dalamnya
kembali sebelum dia berbaring di atas tempat
tidur. Pria itu pun memejamkan matanya
mengistirahatkan dirinya setelah melalui
permainan seks yang sangat panjang. Tiba-
tiba saja, kira-kira 15 menit setelah dia jatuh
tertidur dia merasakan ada yang meremas-
remas penisnya yang terbalut celana dalam.
Dia tidak membuka matanya dan melihat apa
yang terjadi melainkan dia menikmati tangan
yang meremas-remas penisnya itu.

Tangan itu makin lama makin nakal. Dia
menarik penis Julianto dan memainkannya
dengan jari-jari jemarinya yang gemulai.
Julianto pun mengerang-erang penuh rasa
nikmat di atas tempat tidur. Dia merasakan
mulut orang itu mulai menyapa ujung
penisnya yang berdiri tegak seperti rudal AS
yang sudah siap diterbangkan ke antariksa.
"Jangan berhenti! Aku ingin lebih.. Oh..! Aku
sudah ingin keluar," jerit Julianto halus.
Orang itu berganti posisi setelah dia puas
dengan permainannya yang mengulum-
ngulumg penis Julianto. Dia memasukkan
penis Julianto ke dalam liang vaginanya dan
menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan
dengan kecepatan tinggi. Badan Julianto
berjingkrak-jingkrak karena dia tak mampu
mengendalikan kenikmatan itu. Orang itu
menarik tangan Julianto dan meletakkan tangan
Julianto di payudaranya yang menggembung
sementara dia memulai gerakan maju mundur
yang membuat penis Julianto semakin
menegang dan membesar. Tentu saja Julianto
tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia
memainkan puting susu wanita itu dan sesekali
dia menjilat payudara si wanita sampai wanita
itu menjerit dengan kenikmatan yang
memuncak.

"Arrghkk.." teriak Julianto disertai dengan
suaranya yang mendesis tajam karena air
maninya tumpah ruah di dalam liang vagina si
wanita. Crot! Crot! Crot! Karena air maninya
keluar terlalu banyak, ada beberapa tetes yang
keluar dan menodai tempat tidur.
Namun, si wanita tidak menghentikan gerakan
maju mundurnya. Dia meneruskan gerakan itu
sampai batang penis Julianto menjadi lelah dan
lemah. Julianto ingin membuka matanya dan
melihat siapa wanita yang sedang
berhubungan seks dengannya sekarang ini.

Tapi, kelelahannya sungguh membuat dia tidak
sanggup melakukan apa pun termasuk
membuka mara. Dia hanya bisa pasrah batang
penisnya dijadikan sebagai sebuah samurai
pelepas nafsu. Julianto sampai orgasme
beberapa kali. Orgasmenya yang terakhir kali
yaitu di mulut si wanita yang mengulum-
ngulum batang penisnya.


Wanita itu pun melepaskannya. Tubuh Julianto
pun terkulai lemas di atas tempat tidurnya.

Setelah wanita itu memakaikan kembali celana
dalamnya, wanita itu pun membuka pintu
kamar Julianto dan keluar. Julianto
mengerahkan seluruh tenaganya yang tersisa
untuk membuka matanya. Dia sempat melihat
wajah teman tidurnya itu sebelum teman
tidurnya itu keluar dari kamar. Dia tersentak
kaget begitu melihat wajah itu.


"Wajah itu.. Wajah itu.. Mengingatkan aku
akan sesuatu. Seharusnya, wanita itu sudah
meninggal beberapa hari yang lalu. Mengapa
dia bisa datang ke kamarku dan berhubungan
seks denganku? Mengapa dia bisa masuk ke
rumah ini? Siapa dia?


Adult | GO HOME | Exit
1/2335
U-ON

inc Powered by Xtgem.com